Selasa, 24 Oktober 2017

DESKRIPSI KADAR FORMALIN PADA TAHU PUTIH YANG DIJUAL DI PASAR SEGAMAS KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Penelitian Ilmiah, Juni 2017
Abstrak
Irena Dian Pusparini (irensani@gmail.com)
DESKRIPSI KADAR FORMALIN PADA TAHU PUTIH YANG DIJUAL DI PASAR SEGAMAS KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017
xvi + 81 halaman : tabel, gambar, lampiran

Tahu adalah makanan dari kedelai putih yang digiling halus, direbus, dan dicetak. Tahu merupakan produk makanan yang rentan rusak karena mengandung kadar air tinggi, yaitu mencapai 85%. Tahu tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, terutama jika disimpan pada suhu ruang, maka tidak jarang makanan seperti tahu ditambahkan pengawet Formalin agar lebih tahan  lama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar Formalin, menggambarkan tingkat pengetahuan, kemudahan mendapatkan Formalin, pengawasan dan/ atau penyuluhan, dan perilaku pedagang mengenai tahu putih berformalin di Pasar Segamas Kabupaten Purbalingga tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-semikuantitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu tahu putih yang dijual oleh pedagang di Pasar Segamas Kabupaten Purbalingga Populasi dalam penelitian ini sebanyak tujuh  pedagang tahu putih. Pengambilan sampel pedagang tahu putih dilakukan dengan total sampel (seluruh populasi). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan Formaldehyde Test 
Kit dengan metode colorimetric semikuantitatif untuk mengetahui kadar Formalin.
Hasil pemeriksaan secara organoleptik pada tahu putih dimungkinkan satu sampel menggunakan Formalin dan enam sampel tidak menggunakan Formalin. Hasil pemeriksaan kadar Formalin secara laboratorium menunjukkan satu sampel positif Formalin dengan kadar 4 mg/l dan enam  sampel negatif Formalin. Hasil wawancara menunjukkan rata-rata pengetahuan pedagang tahu putih secara keseluruhan yaitu cukup dengan nilai 64,28%, pedagang mengaku tidak mengetahui tempat penjualan Formalin, terdapat pengawasan berupa pengambilan sampel oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, tetapi enam dari tujuh responden mengaku belum pernah ada penyuluhan terkait Formalin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih terdapat perilaku buruk penjualan tahu putih berformalin disebabkan oleh pengetahuan pedagang yang masih kurang. Oleh karena itu, perlu adanya penyuluhan kepada masyarakat terkait Formalin dan pengawasan dalam peredaran dan produksi yang 
menyalahi ketentuan.

Daftar bacaan     : 18 (1994-2015)
Kata kunci          : Tahu, Formalin, Kesehatan Lingkungan
Klasifikasi           : -
Fulltext

Tidak ada komentar:

Posting Komentar