Rabu, 25 Oktober 2017

Deskripsi Epidemiologi Dan Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Tahun 2012-2016


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2017
Abstrak
Nur Zahra Priharyati (npriharyati@gmail.com)
Deskripsi  Epidemiologi  Dan  Pengendalian  Vektor  Demam  Berdarah  Dengue (DBD) Di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Tahun 2012-2016
XVI + halaman: gambar, tabel, lampiran

Pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selain dengan pengobatan terhadap penderita, dapat dilakukan dengan cara pengendalian vektornya. Berdasarkan  laporan  DKK  Purbalingga  wilayah  Kecamatan Purbalingga merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2016 dengan 42 kasus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kejadian DBD berdasarkan variabel epidemiologi (orang, waktu, dan tempat), dan pengendalian DBD yang meliputi kegiatan pemeriksaan jentik berkala, abatisasi, fogging, PSN, dan penyuluhan di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga pada tahun 2012-2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penelusuran data dan wawancara. Data disajikan dalam bentuk narasi terstruktur, grafik, dan tabel. Analisis data dilakukan dengan cara analisi tabel dan grafik. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus DBD pada tahun 2012 sampai tahun 2016 berdasarkan penderita yang meliputi umur dan jenis kelamin yaitu untuk umur tertinggi penderita pada usia 12 sampai dengan 25 tahun dengan jumlah 53 kasus, jenis kelamin terbanyak pada penderita DBD adalah laki-laki yaitu 273 kasus. Penyebaran kasus berdasarkan pada waktu kejadian tertinggi pada bulan Februari, dan kondisi persebaran  tertinggi di kelurahan Wirasana.Tindakan pengendalian vektor DBD telah dilakukan beberapa kegiatan secara berkala dan berkelanjutan seperti survey jentik berkata, abatisasi, PSN, fogging, dan penyuluhan. Kesimpulan penelitian adalah, penderita umumnya berusia antara 12-25 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, waktu kejadian tertinggi kasus DBD ada di bulan Februari. Tempat persebaran tertinggi adalah Kelurahan Wirasana. Serta telah dilakukan pengendalian vektor DBD secara berkala dan berkelanjutan. Sarannya adalah meningkatkan program PSN untuk mencegah persebaran kasus DBD.

Daftar bacaan       :    17 , (1986 – 2016)
Kata kunci            :    Epidemiologi   ,   Demam   Berdarah   Dengue   (DBD), Pengendalian 
                                 vektor DBD, Kesehatan Lingkungan
Klasifikasi             :    -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar