Kamis, 20 Oktober 2016

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH PUSKESMAS

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2016

Abstrak
Devi Farah Ghina (devifarahghina@gmail.com)
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH PUSKESMAS CILACAP SELATAN II KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016
xvii + 101 halaman : gambar, tabel, lampiran

Penyakit Demam Berdarah Dengue yang selanjutnya disebut DBD adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan dari seorang penderita kepada orang lain melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD di wilayah Puskesmas Cilacap Selatan II pada tahun 2013 sebanyak 37 kasus (IR =12,59), pada tahun 2014 mencapai 16 kasus (IR =5,44) dan pada tahun 2015 sebanyak 59 kasus (IR =20,08). Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik rumah antara lain hubungan tempat penampungan air, keberadaan pakaian menggantung, suhu rumah, kelembaban rumah dan curah hujan dengan kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah puskesmas Cilacap Selatan II Kabupaten Cilacap Tahun 2016. 
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik observasional desain studi case control untuk ukuran risiko (OR) dengan memilih kasus yang menderita DBD dengan kontrol yang tidak menderita DBD di wilayah Puskesmas Cilacap Selatan II Kabupaten Cilacap. Sampel kasus adalah semua kasus penderita DBD di wilayah Puskesmas Cilacap Selatan II dari bulan Januari sampai bulan Mei 2016 (30 kasus). Sampel kontrol adalah tetangga yang tidak menderita DBD dengan kriteria jenis kelamin yang sama dan umur yang tidak jauh berbeda (± 2 bulan) dengan penderita dengan jarak rumah radius ± 100 m (30 kontrol).
Hasil penelitian dari 30 penderita, 20 % terdapat TPA, 56,7 % terdapat pakaian menggantung di dalam kamar rumah responden, 80 % suhu memenuhi syarat, 100 % kelembaban rumah memenuhi syarat. Tidak ada hubungan TPA dengan kejadian DBD, tetapi menjadi faktor risiko. Tidak ada hubungan keberadaan pakaian menggantung dengan kejadian DBD dan merupakan faktor risiko. Suhu rumah berhubungan tetapi nilai batas bawah kurang dari 1 dan dianggap tidak ada hubungan. Kelembaban rumah tidak berhubungan dengan kejadian DBD karena semua responden mendapatkan paparan yang sama (konstan). Curah hujan berhubungan dengan kejadian DBD dengan curah hujan tinggi meningkatkan jumlah kasus DBD. Kesimpulan penelitian ini adalah curah hujan berhubungan dengan kejadian DBD karena berpotensi menimbulkan banyak genangan air yang menjadi tempat perindukan nyamuk. Penelitian ini bersifat lemah karena sampel kontrol yang diambil tidak mampu menguatkan kasus.

Daftar bacaan : 17 (2010-2015)
Kata kunci     : Lingkungan, Fisik, Rumah, DBD
Klasifikasi      : -
Full text

Tidak ada komentar:

Posting Komentar